Saat aku diam-diam, “senang” melihat api di Israel sedang marak membakar.
Mereka beritahu, api marak terlalu cepat .
Mereka berkata Israel diistiharkan darurat .
Mereka menulis Israel mohon bantuan memadamkan api .
Aku mencemuh .
Aku marah .
Aku tak suka .
Pada aku, biarkan Israel terbakar.
Mungkinkah doa-doa orang teraniya sedang dimakbulkan ?
Hati aku tertanya -tanya .
Biarkan .
Biarkan mereka rasa !
Rasa akan penderitaan yang telah kalian rasakan selama ini .Apa yang telah mereka buat pada kalian, Palestine .
Tapi, saat ada yang berkongsi,
Palestine bersedia menawarkan bantuan,
Kepada Israel untuk memadamkan api .
Hati aku luluh .
Bukan kecewa .
Tapi sayu .
Malu .
Malu akan sifat mu .
Betapa mulianya hatimu Palestine .
Sangat mulia .
Saat kalian masih teguh dan tegar menghulurkan bantuan,
buat tangan-tangan yang telah berbuat zalim dan jahat kepadamu .
Aku juga telah terlupa,
“tanah” Israel yang sedang terbakar,
Dulunya adalah milik Palestine yAku juga telah terlupa,
“tanah” Israel yang sedang terbakar,
Dulunya adalah milik Palestine yang telah dirampas .
Sehinggakan ada yang berkata,
Api tunduk dan padam,
kerana tuan tanah Pemilik asal (rakyat Palestine),
datang memadamkan .
Mulianya hati dan akhlak kalian .
Semoga mampu dijadikan teladan .
Cukuplah akhlak kalian membuat aku malu dan cemburu .
Dan cukuplah sebaris kata hikmah membuat aku sedar dan sebak; “Be like the flower that gives its fragrance to even the hand that crushes it".
No comments:
Post a Comment