Tuesday, 29 November 2016

Perlukah kita dianggap sebagai orang baik?

Seorang ulama bertanya,

"Perlukah kita dianggap sebagai orang baik?"

Hadirin terdiam. 

Ulama itu menyambung,

"Tidak perlu.

Yang perlu adalah MENJADI orang baik.

Kerana anggapan orang bukan apa-apa. 

Sekali lagi, bukan apa-apa nilaiannya.

Pandangan siapakah yang paling utama?

Tentulah pandangan ALLAH yang jauh lebih penting dari manusia.

Apakah Allah tidak tahu apa yang kita kerjakan?

Apakah pandangan Allah ada tersilap?

Apakah penilaian Allah ada meleset?

Apakah sangkaan Allah ada yang salah?

Tidak mungkin.

Apakah Allah tahu kebaikan dan keburukan kita lakukan?

Pastinya, sebab Allah Samiul Alim.

Sangat tahu segalanya. Sangat halus dan sangat teliti penilaianNya.

Lalu, kenapa harus stress sampai sesak nafas memikirkan pandangan orang lain kepada kita?

Kita benar berbuat baik, masih ada yang mengganggap seperti berpura-pura baik.

Kita benar berbuat baik, masih ada manusia yang mengganggap kita menunjuk-nunjuk, riak dan takabbur.

Kita benar berbuat baik, masih ada manusia yang akan mengatakan sebaliknya kerana hasad dengkinya.

Kita benar berbuat baik, masih ada manusia akan membuat fitnah dan menjatuhkan kerana tidak suka.

Bukankah itu semua melelahkan kita?

Betapa pandangan manusia teramat konyol, terbatas, tidak mampu melihat zahir dan batin seluruhnya.

Sedangkan Allah maha tahu segalanya walau sebesar zarrah, betapa sangat besar dan bernilainya amal kita di sisi-Nya.

Tetaplah berbuat kebaikan dan menjadi orang yang baik.

Buktikan menjadi hamba terbaik di hadapan Allah, bukan untuk manusia."

.

Subhanallah.

Betapa Maha Baiknya Allah.

Tenanglah duhai hati bila orang mengata, mencaci atau menghina sewenangnya.

Tenanglah duhai diri bila orang memberi pelbagai persepsi buruk yang tidak sepatutnya.

Cukuplah selalu ada Yang Maha Baik memerhatikan segalanya. 

-Hikmatul Islam

No comments:

Post a Comment